Berlangganan untuk Update Gratis!

Nantikan Update terbaru dari Cmus Palu :)

Sunday 17 November 2013

Rangkuman Materi Diplomasi Indonesia IPS kelas 9

Catatan Muflih untuk Semua~Semenjak saya mengikuti bimbingan OLIM IPS di Sekolah saya,ada berbagai macam materi yang disampaikan dan saya coba sampaikan kepada kawan-kawan sekalian.Berikut:

Rangkuman Materi Diplomasi Indonesia IPS Kelas 9


1.Pertemuan Sokarno-Van Mook
Diprakarsai: Letnan Jenderal Sir.Philip Christison
Tanggal : 25 Oktober 1945
Wakil Indonesia: Ir.Soekarno,Moh.Hatta,H.Agus Salim,Ahmad Soebardjo
Wakil Belanda:Van Mook & Van Der Plas.
Tujuan :         -Menjajaki kesepakatan Indonesia-Belanda mengenai penentuan nasib rakyat Indonesia.
                        -Van Mook ingin Indonesia menjadi negara persemakmuran berbentuk federasi dan memiliki pemerintahan lingkungan Kerajaan Belanda.
2.Pertemuan Syahrir-Van Mook
Diprakarsai:Letnan Jendral Sir Philip Christison
Tanggal : 17 November 1945
Tempat:Markas Besar Tentara Inggris (Jln.Imam Bonjol no.1)
Tujuan:Mempertemukan Indonesia-Belanda disamping menjelaskan maksud kedatangan tentara sekutu.
Wakil Indonesia:Perdana Menteri Sutan Sjahrir
Wakil Belanda:Van Mook
Hasil: Tidak membawa hasil.
3.Perundingan Sjahrir-Van Mook
Diprakarsai: Sir.Archibald Clark Kerr
Tanggal: 10 Februari-27 maret 1946

Pernyataan Van Mook:    -Indonesia dijadikan negara federasi yang bekerja di lingkungan                                                           Kerajaan Belanda
                                          -Urusan dalam negeri dijalankan Pemerintah Indonesia dan luar negeri                                                diurus oleh Pemerintah Belanda.

Pada Tanggal 12 Maret 1946..
Sutan Sjahrir:                        -Belanda mengakui kedaulatan Indonesia atas bekas jajahan Hindia                                                       Belanda.
                                    -Urusan Federasi diurus dilakukan pada waktu tertentu,urusan luar negeri                                          diurus oleh suatu badan federasi yang beranggotakan orang-orang Indonesia                                      dan Belanda.

Pada tanggal 27 Maret 1946,Sutan Sjahrir mengusulkan usulan baru.
Sutan Sjahrir: Pemerintah Belanda mengakui de facto RI atas Jawa dan Sumatera.
                         RI dan Belanda bekerja sama mmbentuk Republik Indonesia Serikat.
                         RIS bersama-sama dengan Nederland,Suriname,Curacao,menjadi peserta dalam ikatan negara Belanda.
Hasil : Tidak membawa hasil
4.Perundingan di Hooge Veluwe
Tanggal: 14-25 April 1946 di Hooge Veluwe
Penengah: Sir.Archibald Clark Kerr

Wakil Indonesia:-Mr.Suwandi,dr.Sudarsono,dan Mr.A.K Pringgodigdo
Wakil Belanda:Dr.Van Mook,Dr.Idenburgh,Dr.Van Royen,Prof.Van Asbeck,Sultan Hamid II,dan Suria Santosa.

Hasil: Tidak ada hasil.
Karena Belanda hanya bersedia memberikan pengakuan de facto atas Jawa dan Madura itupun dikurangi daerah-daerahnya.
5.Perundingan Linggajati
Tanggal: 10 November 1946
Tempat: Linggajati,sebelah Selatan Cirebon.

Wakil belanda:Prof.Scermerhorn,Max Van Poll,F. De Baer,dan H.J. Van Mook.
Wakil Indonesia: PM Sutan Sjahrir,Mr.Moh.Roem,Mr.Amir Sjarifoeddin,Mr.Soesanto Tirtropodjo,Dr.A.K Gani dan Mr.Ali Boediardjo.
Penengah:Lord Killearn.

Hasil (25 Maret 1947) di umumkan di Istana Merdeka:
-Belanda mengakui secara de facto RI atas wilayah Sumatera,Jawa,dan Madura.Belanda sudah harus meninggalkan daerah tersebut tanggal 1 Januari 1949.
-Belanda-RI bekerja sama membentuk NIS dengan nama RIS.
-RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
6.Perundingan Renville
Tanggal: 17 januari 1948
Tempat:Kapal Pasukat AL Amerika Serikat (USS Renville)
Isinya: RI mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda sampai pada waktu yang ditetapkan.
            Dilakukan pemungutan suara di Jawa,Sumatera,dan Madura ingin menjadi RI atau negara bagian dari Negara Indonesia Serikat.
            Tiap negara bagian tinggal diluar NIS atau menyelenggarakan hubungan khusus dengan NIS atau dengan Nederland.
7.Persetujuan Roem-Royen
Tanggal: 7 Mei 1949
Tempat: Hotel Des Indes

Delegasi Indonesia:Mr.Moh Roem
-Mengeluarkan perintah agar pengikut Republik menghentikan perang gerilya.
-Bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
-Mempercepat penyerahan kedaulatan yang sungguh-sungguh kepada NIS dengan mengikuti KMB di Den Haag Belanda.

Delegasi Belanda: Dr.Van Royen
-Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta
-Penghentian gerakan-gerakan militer serta membebaskan tahanan politik.
-Menyetujui adanya RI sebagai bagian NIS.
-Berusaha dengan sungguh-sungguh agar KMB diadakan setelah Pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
8.Konferensi Meja Bundar (KMB)
Tanggal: 23 Agustus-2 November 1949
Tempat: Den Haag,Belanda

Ketua:Willem Drees (Perdana Menteri Belanda)
Ketua Delegasi RI dipimpin oleh: Drs.Moh Hatta
Ketua Delegasi BFO:Sultan Hamid II
Ketua Delegasi Belanda:Van Maarseveen
Delegasi UNCI (Mediator):Chritchley

Tanggal 2 November 1949 perestujuan berhasil ditandatangani.Berisi:
-Belanda mengakui kedaulatan RIS akhir Desember 1949.
-Permasalahan Irian Barat dilakukan 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan.
-RIS-Belanda mengadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Ratu Belanda.
-Dilakukan penarikan mundur seluruh tentara Belanda.
-Pembentukan Angkatan Peang RIS dengan TNI sebagai intinya.
Dari hasil KMB,tanggal 27 Desember 1949,akhirnya Indonsia mendapatkan kedaulatannya secara de jure di Belanda.

Please Give Us Your 1 Minute In Sharing This Post!
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Powered By: CMuS Palu

0 komentar:

Post a Comment

Aturan saat berkomentar:
Komentar anda merupakan acuan bagi blog kami.Untuk itu mari berkomentar secara sehat dan pastikan komentar anda tak membuat orang lain terganggu.
-Admin CMuS Palu-